Kebijakan dan Langkah-langkah Pengembangan Pariwisata Indonesia

Posted by Mulyandaru Trianto Thursday, April 9, 2015 4 komentar
>

Menurut Muljadi (2012:72-78)

Dalam upaya mencapai sasaran pembangunan kepariwisataan Indonesia dan berdasarkan Rencana Repelita VII Pariwisata, diperlukan suatu strategi melalui kebijakan dan langkah-langkah yang harus laksanakan secara terus menerus. Kebijakan ini ditetapkan sebagai suatu pedoman dalam penyelenggaraan kepariwisataan. Kebijakan-kebijakan tersebut antara lain:

1. Menjadikan Pariwisata sebagai Penghasil Devisa Utama
Upaya memperkokoh perekonomian perlu peningkatan penerimaan devisa, di mana salah satu sektor potensialnya adalah sektor pariwisata. Untuk itu, kebijaksanaan yang ditempuh adalah:
a. Menggencarkan pemasaran dan promosi dengan memberikan peran yang lebih dominan bagi usaha pariwisata.
b. Meningkatkan kerja sama  dan koordinasi berbagai sektor terkait, baik di tingkat pusat maupun daerah dalam setiap kegiatan pemasaran dan promosi baik di dalam maupun luar negeri.
c. Mengharap lebih intensif pasar Asia Pasifik sehingga akan semakin meningkatkan pangsa pasar.
d. Menggarap sigmen pasar yang berpotensi pembelanjaan tinggi dengan didukung peningkatan mutu pelayanan dan diversifikasi produk.
e. Memberikan kemudahan wisatawan untuk mengadakan perjalanan.
f.  Meningkatkan promosi terpadu dalam lingkup bilateral, regional, dan multilateral.
g.  Meningkatkan citra pariwisata melalui keikutsertaan dalam event-event pariwisata internasional.
h.  Peningkatan kuantitas dan kualitas bahan promosi melalui penyajian data dan informasi yang akurat.

2. Menjadikan Pariwisata Nusantara sebagai Pendorong Pembangunan
Sebagai sektor pembangunan yang multidimensional, pengembangan pariwisata nusantara yang mempunyai potensi dampak pengganda yang relatif besar, sebagai pendorong pembangunan. Untuk itu kebijaksanaan yang ditempuh adalah:
a. Meningkatkan sadar wisata masyarakat melalui pemasyarakatan Sapta Pesona.
b. Mengembangkan promosi Dalam Negeri untuk menjadikan Nusantara sebagai daerah tujuan wisata bagi penduduk Indonesia.
c. Meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat tentang kepariwisataan nasional.
d. Penyebarlusakan informasi objek dan daya tarik wisata serta sarana pendukungnya kepada masyarakat.
e. Peningkatan sarana dan prasarana untuk sigmen pasar wisnus (wisata remaja, lansia, dan penyandang cacat).

3. Meningkatkan Ketangguhan Kepariwisataan Nasional
Dalam rangka menghadapi era globalisasi yang penuh persaingan, maka produk wisata harus mampu meningkatkan ketangguhan di tengah-tengah persaingan yang cukup ketat. Untuk itu kebijaksanaan yang ditempuh adalah:
a. Menyusun perencanaan pengembangan pariwisata nasional untuk dijabarkan ke tingkat daerah dengan memperhatikan pola dasar pengembangan daerah, rencana Tata Ruang Daerah dan standardinasi mutu produk.
b. Penyesuaian pembangunan daerah tujuan wisata dengan potensi masing-masing, serta mempertimbangkan sasaran pasar yang akan diraih dengan mempertimbangkan tahap perkembangannya.
c. Pengembangan produk wisata di luar Jawa dan Bali dengan pemantapan dan peningkatan Kawasan Pembangunan Ekonomi Terpadu, Kawasan Andalan Prioritas, dan kawasan tertentu lainnya dalam upaya mempercepat pemerataan pembangunan.
d. Pengembangan dan pengusahaan objek dan daya tarik wisata alam, budaya dan minat khusus sebagai komponen utama untuk meningkatkan produk wisata yang berkualitas.
e. Pembinaan dan pengembangan usaha jasa pariwisata dan pengusahaan jasa pariwisata seperti Biro Jasa Wisata (BPW), Pramuwisata, dan usaha jasa lainnya serta sistem pendukungnya.
f. Pembinaan dan Pengembangan Usaha Sarana Pariwisata dan pengusahaan sarana pariwisata (akomodasi, kawasan pariwisata, wisata tirta, restoran, angkutan wisata, serta sistem pendukungnya).
g. Mendorong peningkatan penggunaan produk dalam negeri.
h. Meningkatkan dan memperluas aksesibilitas guna mendukung pengembangan pariwisata.
i. Meningkatkan mutu pelayanan informasi kepariwisataan.
j. Pengembangan sistem informsi pariwisata melalui penyediaan pusat data yang handal.
k. Meningkatkan kualitas produk pariwisata sebagai antisipasi terhadap meningkatnya tuntutan wisatawan.
l. Peningkatan penggunaan IPTEK guna mendukung optimalisasi pengembangan pariwisata.

4. Peningkatan Sumber Daya Manusia Bidang Kepariwisataan
Sebagai penyelenggara kegiatan kepariwisataan, peranan sumber daya manusia sangat penting. Dengan memanfaatkan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi, maka kegiatan-kegiatan kepariwisataan dapat menghasilkan pelayanan yang profesional. Untuk itu perlu ditempuh kebijaksanaan-kebijaksanaan sebagai berikut:
a. Mengembangkan lembaga pendidikan dan latihan
Guna menghasilkan sumber daya manusia yang mampu memberikan pelayanan secara profesional di bidang kepariwisataan, perlu dikembangkan model pendidikan dan latihan dengan memberikan fasilitas fisik dan non-fisik dan memanfaatkan iptek modern.
b. Memperbanyak jumlah pemandu wisata dan penyedia profesional
Pelayanan jasa kepariwisataan juga bertumpu pada profesionalnya pemandu wisata dan penyedia. Peningkatan kemampuan profesional ini mencakup penguasaan dalam memahami dan menggunakan bahasa sehingga perlu dilakukan akreditasi terhadap lembaga penyelenggara pendidikan dan latihan di bidang kepariwisataan.
c. Mengembangkan kerja sama internasional
Kerja sama dalam memberikan pendidikan dan latihan secara internasional, dapat dimulai dengan kerja sama antara negara-negara ASEAN. Hal ini dimaksudkan meningkatkan profesionalnya pemandu dan penyedia wisata, dengan cara merasakan secara langsung pemberian layanan kepariwisataan.

5. Peningkatan Kemitraan Masyarakat, Swasta, dan Media Massa
Keberhasilan Pembangunan Kepariwisataan Nasional merupakan hasil kerja dan instansi pemerintah pusat dan daerah serta instansi swasta, dengan dukungan masyarakat dan media massa. Oleh karena itu, guna mencapai sasaran Pembangunan Kepariwisataan Nasional, perlu ditempuh kebijaksanaan sebagai berikut:
a. Peningkatan pembinaan media massa
Upaya menyebarluaskan obyek dan daya tarik wisata perlu terus ditingkatkan dengan mengajak serta keterlibatan media massa dalam pemberitaan secara nasional dan internasional. Oleh karena itu, penyampaian data dan informasi mengenai pembangunan kepariwisataan nasional perlu lebih ditingkatkan melalui berbagai forum dan kesempatan, dan dilakukan pembinaan terhadap wartawannya.
b. Peningkatan pembinaan terhadap organisasi kemasyarakatan
Penyertaan masyarakat dalam kegiatan kemasyarakatan dapat ditempuh melalui pembinaan organisasi-organisasi kemasyarakatan, khususnya yang berhubungan dengan penyelenggaraan kegiatan kepariwisataan, seperti upacara-upacara adat setempat.
c. Peningkatan pembinaan unit ekonomi setempat
Penyerataan lembaga-lembaga ekonomi daerah, seperti Koperasi Unit Usaha Cindramata, dan unit usaha lainnya sangat diperlukan untuk lebih memperbanyak akses ekonomi kepariwisataan. Penyerataan ini dilakukan secara bersama-sama dengan upaya pembinaan, agar penyelenggaraan kewirausahaan ini mengikuti selera pasar bagi wisatawan mancanegara dan nusantara.
d. Mendorong peran serta organisasi kemasyarakatan dalam meningkatkan pemahaman terhadap pembangunan kepariwisataan.

6. Peningkatan Kerja Sama Lintas Sektoral
Pembangunan sektor pariwisata menyentuh segala aspek kehidupan masyarakat, sehingga keterpaduan pembangunan pariwisata memerlukan peningkatan kerja sama lintas sektoral, sehingga perlu ditempuh kebijaksanaan sebagai berikut:
a. Memantapkan peraturan dan kelembagaan dalam penyelenggaraan kepariwisataan.
b. Menanamkan pengertian yang sama tentang pentingnya sektor pariwisata kepada lembaga-lembaga terkait, baik di pusat maupun daerah.
c. Meningkatkan kerja sama antar lembaga dengan memfungsikan lembaga-lembaga koordinasi yang ada.
d. Meningkatkan keterpaduan pembinaan unit-unit usaha yang terkait dengan bidang kepariwisataan.
e. Pemantapan keterpaduan pengembangan daerah tujuan wisata yang didukung oleh pengembangan jaringan perhubungan.
f. Penyusunan perencanaan pengembangan kepariwisataan secara menyeluruh dan terpadu serta pemantapan konsolidasi antar sektor terkait.

Refrensi :  A.J, Muljadi. 2012. KEPARIWISATAAN dan PERJALANAN. Jakarta : PT RajaGrafindo Persada.
TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN SAUDARA
Judul: Kebijakan dan Langkah-langkah Pengembangan Pariwisata Indonesia
Ditulis oleh Mulyandaru Trianto
Rating Blog 5 dari 5
Semoga artikel ini bermanfaat bagi saudara. Jika ingin mengutip, baik itu sebagian atau keseluruhan dari isi artikel ini harap menyertakan link dofollow ke http://rayendar.blogspot.com/2015/04/kebijakan-dan-langkah-langkah.html. Terima kasih sudah singgah membaca artikel ini.

4 komentar:

Pabrik Seragam said...

Peningkatan pendapatan sektor Pariwisaya harus nya bisa melebihi dari yang telah ada. Soalnya banyak banget destinasi wisata di Indonesia, Destinasi Belanja juga bisa digalakan.

Thank,
pabrik Seragam

Hanif Fikri said...

Kasus di Indonesia ini, kebijakannya sudah bagus tetapi sayangnya dalam pelaksanaan tidak sesuai dengan harapan dari kebijakan tersebut.

stenote said...

Blog yang bagus dan berguna.... semoga terus berkembang.... Saya ingin berbagi article tentang Huangdao Pencahayaan Gedung-Gedung di http://stenote-berkata.blogspot.com/2018/07/huangdao-pencahayaan-gedung-gedung.html
Lihat juga video di youtube https://youtu.be/GcfqJ6JUrNY

Dit said...

Lengkap

Post a Comment

TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN ANDA
Template Design by RAYENDAR